6 Saran Dokter Mengatasi Galau
GALAU. Kosakata yang menghiasi kesehatan generasi muda zaman sekarang.
Secara medis , galau perlu diwaspadai sebagai cabang masalah kesehatan
‘gangguan cemas’ yang paling rendah.
Jika tidak diatasi dengan baik maka kegaulan dapat menjurus kepada
masalh mental yang lebih serius dan menyulitkan seperti stres, depresi,
gangguan cemas, gangguan panik dan lainnya.
Untuk itu, ketika masih dalam tahap yang paling rendah, kegalauan
seseorang perlu segera ditangani.
Ada banyak cara untuk mengatasi kegalauan, misalkan dengan ‘ curhat’
(mencurahkan isi hati), konseling dengan tenaga medis, dan relaksasi . Lebih
jauh lagi, bila kegalauan sudah masuk ke dalam tahap yang lebih serius maka
diperlukan terapi perilaku dan juga obat – obatan untuk mengatasi kegalauan.
Relaksasi sebagai salah satu metode untuk mengatasi kegalauan, dapat
dilakukan sendiri untuk mengatasi kegalauan.
Berikut 6 Saran Dokter Mengatasi Galau:
1. Ambil waktu untuk tenang
Pilihlah suatu waktu setiap hari utnuk menenangkan diri, baik sebelum
tidur atau sesaat setelah bangun atau ketika siang hari.
2. Matikan dan hindari semua perangkat teknologi
Jauhkan diri dari kebisingan teknologi untuk sesaat. Matikan telepon
genggam, smartphone, tablet, laptop, komputer dan lainnya untuk sesaat.
3. Sediakan waktu 20 menit
Ambil waktu 20 menit setiap hari untuk melepaskan diri dari pikiran –
pikiran yang mengganggu dan membebani.
4. Relaksasi Otot
Dalam 20 menit tersebut, biarkan otot – otot diseluruh tubuh Anda
menjadi rileks. Lepaskan semua ketegangan.
5. Latihan Pernapasan
Dalam 20 menit tersebut, lakukan teknik pernapasan dalam dengan
menarik dan membuang napas dalam, secara teratur dan berirama. Lakukan perlahan
– lahan dan santai.
6. Penuhi nutrisi dan gizi seimbang
Jika Anda belum mengetahuinya, ada beberapa nutrisi yang mengambil
alih peran penting kenpa kita mudah cemas, stres, depresi dan galau. Salah
satunya adalah zat besi. Selain depresi anemia defisiensi besi juga dapat
menyebabkan kesulitan konsentrasi, penurunan kecerdasan, mudah lelah, lemas,
cemas, kehilangan nafsu makan, gangguan tidur, kerontokan rambut dan autisme
pada anak.
Pada saat latihan relaksasi, kita akan merasa jauh lebih santai, namun
segera setelah kembali beraktivitas, kegalauan itu akan muncul kembali.