Jangan Anggap Remeh, Jika Anda Sering Mengalami Kesemutan !
Penyebab Kesemutan
Sebagai gambaran, sistem saraf
manusia terbagi atas saraf sentral (otak dan sumsum tulang) dan perifer, yaitu
serabut saraf yang keluar dari sentral menuju organ-organ yang perlu
dipersarafi, seperti kulit, otot, organ dalam perut, dan jantung. Jadi mirip komputer
yang memiliki unit pemrosesan sentral (CPU) dan tersambung dengan kabel
konektor.
Adanya kelainan pada saraf perifer
disebut neuropati. Penyebabnya bisa bermacam-macam. Selain diabetes, juga bisa
akibat penyakit autoimun, tiroid, vaskular, dan sebagainya. Gejala parestesia
juga bisa disebabkan oleh kelainan saraf yang lebih berat, seperti tumor di
daerah sumsum tulang atau gejala sisa pasca-stroke.
Gejala antara parestesia dan
neuropati sangat berbeda. Pada neuropati, kesemutan yang muncul sangat khas.
Biasanya di telapak kaki kemudian telapak tangan serta simetris kanan dan kiri.
“Sering disebut
daerah stocking gloves, seperti layaknya memakai sarung tangan dan kaus
kaki,” ujar spesialis saraf lulusan FKUI ini.
Pada kelainan di sumsum tulang atau
otak, daerah yang mengalami kesemutan sangat bervariasi, tergantung lokasi
saraf yang terkena. Pada kasus neuropati yang lebih berat, kesemutan bisa
diikuti rasa nyeri atau gangguan gerak pada tangan dan kaki.
Karena penekanan
Selain menjadi gejala penyakit, kesemutan juga
bisa muncul secara fisiologis. Posisi tubuh tertentu yang tidak berubah dalam
waktu cukup lama, seperti duduk bersila, bisa timbul rasa kesemutan.
Hal ini, disebutkan Dr Dita, karena
terhambatnya aliran darah ke daerah saraf tertentu akibat penekanan yang
terus-menerus dalam waktu lama. “Sehingga saraf mengalami ‘kekurangan makanan’
sesaat, yang ditandai rasa kesemutan itu,” katanya.
Untuk menghindarinya, kita mesti
rajin mengubah posisi dan melakukan gerakan ringan secara periodik agar aliran
darah tetap lancar. Satu hal lagi, di negara-negara Barat, kesemutan juga bisa
terjadi karena konsumsi alkohol berlebihan. Sementara di Indonesia, kesemutan
sering berkaitan dengan nutrisi, yaitu kekurangan asupan vitamin B12.
Berikut ini sejumlah penyakit yang
ditandai oleh gejala
kesemutan.
- Diabetes melitus (DM)
Pada pasien DM, kesemutan
merupakan gejala kerusakan pada pembuluh darah. Akibatnya, darah yang mengalir
di ujung-ujung saraf berkurang. Kondisi ini dapat diatasi dengan mengendalikan
kadar gula darah secara ketat, juga mengonsumsi obat seperti gabapentin,
vitamin B1 dan B12.
- Stroke
Kesemutan dapat jadi
tanda stroke ringan. Biasanya disebabkan sumbatan pada pembuluh darah
di otak, yang mengakibatkan kerusakan saraf setempat. Gejala lain yang muncul:
rasa kebas separuh badan, lumpuh separuh badan, buta sebelah mata, sukar
bicara, pusing, penglihatan ganda dan kabur.
Gejala berlangsung beberapa menit
atau kurang dari 24 jam. Biasanya terjadi pada waktu tidur atau baru bangun.
Kondisi ini harus ditangani karena bisa berkembang menjadi stroke berat.
- Penyakit jantung
Kesemutan tak hanya akibat
neuropati tekanan, tetapi karena komplikasi jantung dengan sarafnya. Pada
pasien jantung yang sedang menjalani operasi pemasangan klep, terdapat bekuan
darah yang menempel. Bekuan itu bisa terbawa aliran darah ke otak sehingga terjadi
serebral embolik. Bila sumbatan di otak mengenai daerah yang mengatur sistem
sensorik, si penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Jika daerah yang
mengatur sistem motorik juga terkena, kesemutan akan disertai kelumpuhan.
- Infeksi tulang belakang
Ini menyebabkan bagian tubuh dari
pusar ke bawah tak dapat digerakkan. Penderita tak dapat mengontrol buang air
kecil. Buang air besar pun sulit. Penyakit ini dinamakan mielitis (radang
sumsum tulang belakang). Tingkat kesembuhan tergantung dari kerusakannya. Bisa
sembuh sebagian, tetapi ada juga yang lumpuh.
- Rematik
Penyakit ini bisa menimbulkan
kesemutan atau rasa tebal. Dalam hal ini saraf terjepit akibat sendi pada
engsel, misalnya sendi pergelangan tangan, berubah bentuk. Gejala kesemutan
biasanya hilang sendiri bila rematik sembuh.
- Spasmofilia (tetani)
Gejala kesemutan juga bisa
merupakan tanda penyakit spasmofilia (tetani). Penyakit ini timbul karena kadar
ion kalsium dalam darah berkurang. Penyebabnya adalah menurunnya tegangan
karbon dioksida dalam paru-paru. Gejala lain: kejang pada tungkai, sulit tidur,
emosi labil, takut, lemah, sakit kepala sebelah atau migrain, dan hilang
kesadaran.
- Guillain-barre syndrome
Kesemutan bisa jadi salah satu
indikasi penyakit ini. Ditandai gejala demam tinggi, batuk, dan sesak napas.
Juga diikuti rasa kesemutan dan kebas. Kesemutan biasanya terasa di sekujur
tubuh, khususnya pada ujung jari kaki dan tangan karena virus menyerang sistem
saraf tepi. Bila keadaan itu tidak segera diatasi, serangan akan berlanjut ke
organ vital. Akibatnya, penderita merasa sesak napas dan lumpuh di seluruh
tubuh.
- Cytomegalovirus (CMV)
Ada kesemutan yang didahului flu
berat. Kesemutan akan menghebat mulai dari ujung jari, menjalar hingga ke
pusar. Penderita bisa hanya merasa kebas atau sampai sulit berjalan, berarti
sumsum tulang belakang kena radang. Ini akibat serangan virus, biasanya cytomegalovirus.